TREASURE (Chapter 2)
Tittle : Treasure
Author : Megaputri
Length : Chapter
Genre : Romance
Comedy, School life
Rating : PG-16
Main cast : Kim jongin/Kai
Park Nami/Nanami
Hai...Udah Chapter 2 nihhhh.....muda-mudahan kalian suka. maaf jika masih banyak typo. sesungguhnya semua itu faktor ketaksengajaan ^^
Happy Reading......
Chapter 2
“ya sulliya
apa kau tau siapa namja yang duduk di pojok sana yang kulitnya agak tan dan emm
kurasa dia sedikit tampan”
“Kai? Maksud
mu Kai?” tanya sulli yang sedikit kaget
“oo jadi
namanya Kai? Tapi kenapa aku merasa pernah melihatnya? Apa dia dulu salah satu
temanku? Tapi seingatku, aku tak pernah punya teman bernama kai.”
Ku tatap
wajah sulli, sepertinya ada yang aneh dengan wajahnya “Oiaa dan Kenapa mukamu
seperti itu? ada apa dengan Kai?”
“sebaiknya kau jangan berurusan dengannya jika kau tak ingin
menjadi korban selanjutnya”
--------------------------------
---------------------------------------------
Kai pov
Seperti biasa, kehidupan sekolah ku biasa-biasa saja, tak ada
yang dapat menarik perhatianku. Setiap harinya para yeoja tak jelas ini
mengganggu aktivitasku. Kadang aku berpikir, apakah mereka tak ada kerjaan lain
selain mendekatiku? Aku memang tampan, terlahir di keluarga kaya dan aku tak
pernah memungkiri kesempurnaan yang di berikan Tuhan pada ku tapi jujur saja
aku tak menyukai yeoja seperti mereka. Bagiku hanya ada satu yeoja yang dapat memikat
hatiku dan tak ada yang dapat menggantikannya di hatiku.
Di kelas Aku duduk di bangku paling pojok yang berdampingan
langsung dengan jendela. Tempat yang paling nyaman bagi ku. Hari ini kelas
begitu berisik, entah apa yang teman sekelasku bicarakan tapi tentu saja aku
tak memperdulikan mereka. Ku pasang headset di telingaku dan ku putar beberapa
lagu favorite ku. Ku alihkan pandanganku keluar jendela dan ‘ siapa yeoja itu?
sepertinya aku mengenalnya’ ku perhatikan yeoja itu kembali dan hatiku semakin
berkata jika aku mengenalnya tapi siapa yeoja itu. ku perhatikan lagi, yeoja itu
nampak bodoh namun sepertinya ia sangat manis. “Pabo” senyumku mengambang
melihat kelakuan yeoja itu, ia seperti anak ayam yang terpisah jauh oleh
eommanya. Sekolah ini memang sangat besar tapi tak sampai membuat orang
tersesat, kecuali jika kau memang baru menginjakkan kaki mu di sekolah ini. Entah
kenapa melihat wajah polosnya membuatku tak henti-hentinya tersenyum. “Yeoja
Aneh”
.....................................................................
......................
“hari ini
kita kedatangan murid baru dia pindahan dari jepang, ayo masuk” panggil oh
songsaengnim
“anyyeong
perkenalkan namaku Nanami aku pindahan dari jepang semoga kalian dapat menerima
ku di kelas ini. Mohon bantuannya teman-teman ^^”
“ baiklah Nanami sekarang kau boleh duduk di kursi kosong di
samping choi Sulli.
‘Nanami? Benarkah yeoja aneh yang kulihat tadi Nanami?’
Nanami adalah temanku sewaktu kecil dulu. Kami begitu akrab hingga banyak yang
mengira kami adalah saudara. Nanami yang meninggalku saat umur kami delapan
tahun. Sejak saat itu hubungan kami terputus begitu saja, bukannya mau
memutuskan hubungan kami namun saat Nanami ke Jepang, sebulan kemudian aku juga
dipindahkan ke Jerman dan melanjutkan pendidikanku di Jerman hingga umurku lima
belas tahun.
Nanami kini duduk berdampingan dengan Choi Sulli, Sulli
adalah salah satu siswa terpintar di sekolah. Ku pandangi Nanami dari belakang,
aku hanya ingin memastikan apa Nanami si murid baru adalah Nanami teman kecil
ku dulu. ‘ jika ia adalah Nanami temanku? Mengapa ia berubah menjadi yeoja
aneh? Waktu kecil dulu ia memang agak aneh tapi menurutku gak seaneh sekarang. Apakah
di Jepang ia bergaul dengan teman yang aneh juga?’ kulihat dari ekor mataku,
sepertinya Nanami juga mengalihkan fokusnya padaku ‘apakah ia mengenaliku?’ batinku
dalam hati. Kufokuskan kembali perhatianku kepada Oh Songsaengnim namun tatapan
Nanami membuatku merasa aneh. Dari luar kelihatannya aku sangat fokus
memperhatikan pelajaran namun sebenarnya Nanami membuatku salah tingkah. ‘ Ya
yeoja pabo… berhentilah memandangiku, fokuslah pada pelajaran mu PABO’ batinku.
(line)
-Park Chanyeol-
“Jonginahhhhhhhh Kau dimana? Kau tak ingin menyambutku?”
-Kai-
“mengapa aku harus menyambutmu?”
-Park Chanyeol-
“ kau sungguh tak sopan padaku -.-“
“aku sekarang adalah siswa Kirin High School”
“seharusnya orang pertama yang menyambutku adalah kau
bukannya
Oh Sehun”
-Kai-
“MWOO?? Sejak kapan kau ada di korea?”
“Bagaimana dengan Nanami?”
-Park Chanyeol-
“NANAMI WAE?”
-Kai-
“NANAMI”
“DIMANA DIA SEKARANG”
-Park Chanyeol-
“YA’ Kau kenapa? Nanami WAE?”
“Bukannya kalian di kelas yang sama?”
“ kelasmu di kelas 11.B kan?”
DEG.
Yang benar saja, jadi Nanami si murid baru adalah Nanami
teman kecil ku? Entah apa yang dapat mewakili persaan hatiku saat ini, yang
jelas sungguh kerinduanku selama ini seolah berhambur keluar. Yeoja yang ada di
hadapanku saat ini adalah yeoja yang selama ini kerindukan. Ingin rasanya ku
peluk ia dengan erat, namun entah mengapa aku belum ingin ia mengetahui jika
aku adalah Kamjong teman kecilnya.
“Namiya Kau tumbuh dengan cantik tapi mengapa kau terlihat
seperti yeoja Pabo?” sudah kuduga, hanya ia yang dapat membuatku tersenyum
bodoh seperti ini.
------------------------------------------------
---------------------------------------
Author pov
“ AAAHHHH pusinggggg….. aku sungguh membencimu MATEMATIKA.
Mengapa matematika serumit ini? Apa juga gunanya aku mengetahui semua ini, bukannya yang
terpenting dari matematika hanya penjumlahan, pengurangan, pembagian, perkalian
saja? Mengapa aku harus mengetahui rumus-rumus lain? Menyebalkan -.-“
Sudah sejam Nanami merututi pekerjaan rumahnya itu. entah
kapan ia akan memulai mengerjakannya. Nanami memang sangat membenci pelajaran
matematika. Ia kini mengacak-acak rambutnya. Menatap dan menatap, hanya itu
yang bisa Nanami lakukan pada buku tugasnya. Rambut yang sudah tak karuan, muka
yang sudah ia tekuk adalah keadaan Nanami saat ini.
Tok..Tok…Tok…
“Namiya…apa yang kau lakukan? Apa kau sibuk?”
Dari luar terdengan suara Chanyeol sambil mengetuk-ngetuk
pintu kamar adiknya itu. karena tak ada jawaban dari sang pemilik kamar,
Chanyeol memutuskan untuk masuk. Baru saja Chanyeol memasuki kamar Nanami, ia
di kejutkan dengan sosok yeoja yang sudah tak jelas bentuknya, itulah yang
Chanyeol pikirkan. Kamar yang sangat gelap membuat suasana kamar menjadi
sedikit horor, terlebih lagi yeoja yang sudah tak jelas bentuknya itu adalah
sang pemilik kamar, iya orang itu adalah Nanami. Chanyeol yang sudah merasa risih
dengan hawa gelap dikamar Nanami memutuskan untuk segera menyalakan lampu kamar
itu.
“ Oppaaa Hiks..Hiks…”
“Ya’ ada apa dengan wajah mu?
Kau tadi mengejutkan ku Arra?” Chanyeol masih mengelus-ngelus dadanya yang
masih sedikit berdegub.
“ Oppaaa…Hiks.. Tolong aku..Hiks” rengek Nanami yang entah
sejak kapan ia mulai mengeluarkan air matanya itu. Chanyeol yang melihat
keadaan Nanami menjadi sedikit khawatir. Ia mendekati adiknya yang tengah duduk
di atas kasur berukuran king size, Nanami menyembunyikan mukanya di antara
kedua lututnya sambil menangis. Chanyeol yang sudah berada di samping Nanami
kini mengelus halus rambut adiknya itu dan berusaha menenangkannya.
“Kau kenapa? Apa ada yang mengganggumu di sekolah?”
“Anio oppa… Hiks..aku hanya..Hiks..” berusaha mengendalikan
tangisnya.
“Hanya apa? Siapa yang berani mengganggumu? Berani-beraninya
ia membuatmu seperti ini. Siapa orangnya? Marhaebwa..” tanya Chanyeol dengan
wajah seriusnya
“Anio oppa..Hiks...tak ada yang menggangguku...semua ini
salah Oh songsaengnim”
“ Oh songsaengnim?” Chanyeol menaikkan kedua alisnya.
“Ne..Oh songsaengnim. Semua ini karna tugas yang ia berikan
padaku. Aku benar-benar tak mengerti dengan tugas itu. Oppa tolong aku
ohhh...Jeballllll oh...oh..oh...” regek Nanami memeluk sebelah tangan Chanyeol
sambil mengerucutkan bibirnya.
“MWO?? BWAHAHAHAHAAH....... jadi sejak tadi kau menangisi
tugas matematikamu? BWAHAHAHAHA” tawa Chanyeol pecah, ia tak menyangka jika
adiknya seperti ini hanya karna tugas sekolahnya. Sungguh ini diluar dugaan
Chanyeol. Chanyeol yang sudah kehilangan kendali, berguling-guling sambil
memegani perutnya yang sakit akibat tawanya membuat Nanami Sedikit kesal.
“ Oppa...jika kau kesini hanya untuk menertawaiku, sebaiknya
kau keluar saja” ia membuang mukanya kearah lain sambil melipat kedua tangannya.
“ Mian...Mian...oppa akan membantumu, tapi..’ chanyeol
sedikit menggantungkan ucapanya’ kau bersihkan dulu wajah mu dan rapikan
rambutmu. Kau tau..wajahmu menyeramkan” ia menahan tawanya
*30 menit kemudian*
“ Ahhhhh akhirnya selesai juga “ ‘Nanami menutup buku
tugasnya dan meregangkan otot-otot tubuhnya yang terasa sedikit kaku’ “Oppa
gumawoo ^^ Kau memang yang terbaik” tersenyum sambil memeluk sebelah tangan
oppanya. Chanyeol yang melihat tingkah adiknya hanya bisa tersenyum sambil
mengucek-ngucek rambut Nanami.
“Oia oppa, aku hampir lupa. Tadi di kelas aku melihat seorang
namja yang mirip dengan Kanjong. Namanya Kai,emmm ‘Nanami sedikit
menggantungkan kalimatnya’ tapi kupikir ia bukan Kamjong.”
“Kai?” ngumam Chanyeol dalam hati
*Flasback*
“Aisss anak ini, selalu saja mengabaikanku” Chanyeol yang
merasa di abaikan oleh Kai terus saja menatap smartphonenya dengan wajah kesal.
“Wae? Kai mengabaikanmu lagi hyung?” sehun yang tadinya sibuk
dengan smartphone nya mengalihkan pandangannya ke Chanyeol yang terlihat
prustasi hanya karena line yang ia kirimkan ke Kai tak dibalas.
*Line*
-Park Chanyeol-
“ YA.... kau mengacuhkanku ?”
“Cihhh...Jangan harap aku akan memberimu informasi lagi
mengenai Nanami :p tidak lagi ><”
-Kai-
“Hyung...”
“kurasa Nanami belum menyadari kalau aku adalah Kamjong”
“Hyung..ku mohon kau jangan memberitahunya dulu oh... Jebal
><”
-Park Chanyeol-
“Cihhh...”
“WAE? kenapa aku tak boleh memberitahunya? Kau tak
merindukannya oh?
-Kai-
“ Anio....bukannya tak merindukannya, aku hanya ingin ia
menyadari sendiri.”
“Hyung,,,,Jebal...oh”
-Park Chanyeol-
“ Tadi kau mengacuhkanku -.-“
“giliran ada maunya -_____-“
“Baiklah...tapi sebagai jaminan tutup mulut,kau harus
meneraktirku besok”
-Kai-
“OK”
“Gumawo HYUNGGGGGGG :* “
“kau memang calon Ipar ku yang terbaik :* :*”
*flasbackend*
“Jeongmal? Kenapa kau berpikir seperti itu?” tanya Chanyeol
seolah tak tau apapun.
“Hanya saja mereka tampak berbeda. Jika ia Kamjong maka ia
tak sedingin itu. ia pasti akan menyapaku diluan jika itu Kamjong. Dan aku tak
suka dengan Kai, walaupun wajahnya mirip dengan Kamjong tapi sifatnya berbeda
180 derajat jika di bandindingkan dengan Kamjongku” tiba-tiba saja wajah Nanami
berseri-seri membicarakan Kamjong.
“Kamjong ku? Sejak kapan jongin menjadi milik mu?” tanya
Chanyeol dengan nada menggoda.
“emmmmm....i...ituu....” pertanyaan Chanyeol membuat Nanami
gugup dan salah tingkah.
“Namiyaaa, kenapa mukamu berubah menjadi tomat?
Bwahahahaha...jangan-jangan kau menyukai Jongin? Ia kan...ia kann.”
“Oppaaa....berhenti menggodaku oh!” Nanami merasa malu pada
oppanya, ia bahkan sudah menyembunyikan wajah tomatnya itu di balik selimut.
Melihat reaksi Nanami yang sudah salah tingkah, membuat Chanyeol terkekeh geli.
“Oppaaa...keluar dari kamarku sekarang, nanti aku meledak
jika kau terus saja menggodaku” Nanami masih bersembunyi dibalik selimut.
“Arra...Arra..oppa akan keluar. Jika aku bertemu dengan
Jongin, aku akan menceritakan semuanya jika Nanami si pendek sangat menyukai
nya. Ha Ha Ha Ha” dengan tawa Chanyeol berlalu keluar dari kamar Nanami.
DEG
Perkataan Chanyeol barusan membuat Nanami sontak keluar dari
persembunyiannya. Nanami sedikit demi sedikit mencerna apa yang di katakan
Chanyeol. Nanami melipat kedua tangannya di dada sambil berpikir “Jika aku
bertemu dengan Jongin? Apa maksud oppa? Apa jangan-jangan ia sudah bertemu
Jongin? Ahhh tidak mungkin” ia terkekeh
kecil seolah menepik semua pemikiran pemikirannya itu. “ahh..mungkin maksud
oppa jika ia bertemu Kamjong kapan-kapan. Hehehe..! Namiyaaa, mana mungkin oppa
sudah bertemu Kamjong sedangkan kau belum. Pabo “ dan akhirnya Nanami lagi-lagi
menyimpulkan sesuatu sesuka hatinya.
TBC.
Emmmmmm miannnn kalau ceritanya gak jelas :( ma'lum author baru hehehe. Butuh saran banget....jangan lupa ninggalin jejak kalian ^^ .
Emmmmmm miannnn kalau ceritanya gak jelas :( ma'lum author baru hehehe. Butuh saran banget....jangan lupa ninggalin jejak kalian ^^ .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar