TREASURE (Chapter 1)
Main cast : Kim
Jongin/Kai
Park Nami/ Nanami
Other*
Genre : Romantis, comedy, school life.
Hai...ini
adalah ff pertama ku. Tak ada unsur plagiat. Semua ini murni dari pemikiran
author. Jika ada kesamaan nama dan tempat itu adalah faktor kebetulan saja ^^ .
Perhatian, dilarang keras untuk copas. Sebelumnya ff ini udah pernah aku
posting di blog pribadi aku, jadi jangan pernah berpikir jika aku plagiatin ff
ini.
Happy
reading ^^ ......
...................................
................
Perkenalkan
aku adalah park nami tapi teman-temanku memanggilku nanami, aku tak tau kapan
dan mengapa mereka mulai memanggilku nanami tapi aku sangat menyukainya. aku
adalah anak kedua dari dua bersaudara. Sekarang aku duduk di bangku kelas
sebelas.Ayah ku adalah pemilik hotel
dan restauran yang telah memiliki cabang di hampir seluruh Asia, emm bukannya
sombong tapi itu adalah kenyataan dan Ayahku bernama park jisang. omma ku
seorang ibu rumah tangga, ia sangat setia pada suaminya yang tidak lain adalah
appa ku dan aku tau ommaku sangat mencintai appaku, menurutnya appa adalah
orang yang paling tampan yang pernah ia temui bahkan melebihi kim wobin
sekalian dan ommaku bernama kim sera. Aku juga mempunyai kakak lelaki yang
sangat tampan bertubuh tinggi dan memiliki senyum yang dapat membuat hati para
yeoja berbunga-bunga, oppa ku bernama park chanyeol, ia setahun lebih tua dari
ku karena umur kami yang terbilang tidak terlampau jauh makanya kami sangat
akrab, terkadang ada yang sampai mengira kami pacaran.
--------------------------------------------
--------------------------
Author pov
Pagi ini
cuaca sangat cerah di kota tokyo, awal yang indah untuk memulai aktivitas
harian nanami yaitu sekolah. Jam sudah menunjukkan pukul 07.30 Am. Yang artinya
30 menit lagi pintu gerbang sekolahnya sudah di tutup. Tapi nanami baru saja
bangun dari mimpi indahnya. Nanami masih setengah sadar, ia mengucek ngucek
matanya dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal sesekali ia menguap bertanda
nanami masih sangat ngantuk. Setelah beberapa saat terdiam di atas tempat tidur
nyamannya nanami segera beranjak ke kamar
mandi yang telah tersedia di dalam kamarnya yang lumayan besar. Nanami yang
baru saja keluar dari kamar mandi kini mengambil seragam sekolah yang telah
tergantung rapi di dalam lemari kaca yang lumayan besar itu. satu persatu ia
selesaikan dengan tenang dan rapi dan sentuhan terakhir tak lupa ia memasukkan
jam chanel kesayangannya dan sesekali melirik jam tangannya itu.
“ Sudah jam
delapan lewat lima belas menit rupanya”
Setelah
melihat jam tangannya ia kembali melanjutkan kegiatan berkacanya sambil
merapikan kembali rambut yang di hiasi pita merah itu. dan seketika senyum
nanami menghilang ketika menyadari ia sudah sangat telat untuk sekolah.
“MWOOOOO ???
sudah jam delapan lewat? Apa apaan ini? Kenapa omma tidak membangunkanku? Atau
setidaknya oppa yang membangunkanku.
Aissss…. Jinjaa >< “
Nanami yang
tadinya sangat tenang dalam mempersiapkan diri untuk sekolah mendadak tergesah
gesah hingga berlari keluar kamar lalu menuruni tangga sambil merututi nasipnya
nanti karena terlalu telat ke sekolah. Nanami yang sangat terburu buru sudah
tak memperhatikan tangga yang ia lalui hingga membuatnya tersandung dan menyebabkan sedikit memar pada kakinya.
Appa omma dan chanyeol yang melihat kelakuan nanami hanya bisa menggelengkan
kepalanya beraturan. Seolah kejadian yang ia saksikan tadi sudah terjadi
berulangkali dan menjadi kebiasaan setiap paginya.
“Namiah….
Berhati-hatilah sayang, apa kau tak kasian dengan kaki mu itu? entah sudah
berapa tanda yang kau lukis dikaki cantik mu itu.”
“ kaki
cantik? Memangnya ada kaki cantik yang pendek omma?” cetus chanyeol yang sangat
suka menggoda adik satu-stunya itu.
“Namiah,
sini makan bareng appa omma dan oppa mu” tawar appa sambil menepuk nepuk kursi
kosong yang ada di sampinnya.
“Anio
appa…aku sudah sangat terburu buru, aku sudah sangat telat untuk kesekolah
entah hukuman apa yang menantiku nanti ketika
aku lebih telat sampai kesekolah”
Nanami yang
menahan sakit di kakinya kini beranjak berlari keluar dari rumah dan tak
menghiraukan panggilan omma yang dari tadi meneriaki namanya. Hingga di depan
pagar rumahnya ia tiba-tiba saja berhenti seperti memikirkan sesuatu sambil
melipat kedua tangannya.
” mengapa hanya aku yang merasa gelisah karena
telat berangkat sekolah? Biasanya omma juga ikutan panik ketika aku telat
berangkat sekolah tapi tadi sepertinya omma tenang-tenang saja bahkan appa
menawarkan sarapan untuk ku dan chanyeol oppa kenapa dia masih tenang-tenang
saja duduk di meja makan menikmati sarapanya? Bukannya oppa juga telat masuk
sekolah sama sepertiku? Ada yang aneh dari mereka. Apa apaan ini?”
Nanami yang
merasa ada yang aneh memutuskan untuk kembali masuk kedalam rumah megahnya
dengan tampang penuh curiga dan dahi yang telah di kerutkan.
Dengan waktu
yang sama, appa, omma, dan chanyeol mengalihkan pandangannya ke arah pintu
masuk rumahnya. Spontan chanyeol mengeluarkan tawa menggodanya pada nanami
sampai tak bisa berkata apapun, ia hanya memegani perutnya yang sakit akibat
tawa yang ia buat sendiri.
“ O Namiah
kau sudah kembali, kenapa cepat sekali kau kembalinya?”
Tanya omma
dengan polosnya serta senyum yang telah mengambang entah sejak kapan. Sedangkan appa yang melihat tingkah laku
putrinya hanya bisa menggelengkang kepalanya .
“ YA Pabo
yahhh….kau mau kemana ha?” tanya chanyeol yang sudah dapat mengontrol dirinya
tapi masih ada tawa di sela-sela pertanyaannya.
Nanami yang
masih berdiri di depan pintu rumahnya masih saja memasang tampang yang penuh
curiga sambil melipat kedua tangannya.
“Apa-apaan
ini? Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa tadi omma tak membangunkanku? Dan oppa
kenapa kau dengan santainya meminum teh itu? apakah kau tak ingin kesekolah?
Dan Appa kenapa tak memarahiku kali ini? Biasanya Appa sudah mengomeliku jika
aku telat kesekolah.” Tanya nanami dengan mengeluarkan nafas beratnya seolah
banyak pertanyaan yang ingin ia utarakan.
Omma yang
merasa lucu dengan tingkah anaknya itu segera menghampiri nanami dan membawanya
duduk di sofa ruang keluarga mereka.
“sayang kau
lupa hari ini hari apa?” tanya omma sambil mengelus rambut nanami dengan
lembut.
“ hari ini?
Emmmm hari ini hari rabu” jawab nanami dengan polosnya.
Chanyeol
yang tadinya sudah tenang kembali tertawa geli mendengar jawaban dari adiknya
itu, entah sepolos apa adiknyanya itu hingga tak mengerti maksud dari
pertanyaan dari ommanya.
“ YA….maksud
omma bukan itu paboooo…. Hahahahahahahaha “ cetus chanyeol dengan tawa yang
seakan ada yang menggeletik perutnya.
“ kenapa
oppa menertawaiku? Kan tadi omma bertanya ini hari apa jadi tentu saja aku
jawab ini hari rabu. Memangnya ada apa dengan hari rabu ? toh aku gak salah”
nanami yang sudah sangat kesal dengan chanyeol kini enggan melihat wajah
oppanya itu. nanami yang tak mengerti apapun hanya mengerucutkan bibir nya
sambil melihat ke arah lain.
“sayang omma
tau ini hari rabu tapi maksud omma bukan itu sayang.”
“terus
maksud omma apa? Aku betul-betul tak mengerti
ommaaa” jawab nanami sambil memandangi wajah ommanya manja.
“hari ini
kita akan kembali ke korea sayang. Apa kau melupakannya? Bukannya kemarin kau
yang paling bersemengat sayang?”
“ bukannya
kau yang paling tidak sabar menunggu momen ini? Momen dimana kau akan bertemu
jongin lagi” sindir chanyeol dengan nada menggoda.
DEG.
Dan
seketika jantung nanami berdegup dengan cepat. Mendengar nama jongin saja sudah
membuat jantungnya hampir keluar bagaimana jika ia bertemunya nanti? Lirih
nanami dalam hati.
“jongin?
nugu?” tanya appa penasaran
“ jongin
anak tuan kim itu? “ tanya omma tak kalah penasarannya
“ Ne omma
appa, jongin anak tuan kim tetangga kita di korea dulu” jawab chanyeol dengan
penuh semangat
Nanami masih
tidak fokus dengan pertanyaan appa dan ommanya, ia masih membayangkan bagaimana
pertemuannya dengan jongin nanti setelah sekian lama tak bertemu atau bahkan
saling kontekan. Aneh memang, di saat jaman semodern ini, setidaknya mereka
saling bertegur sapa melalui email dan sejenisnya . Apakah jongin sudah
melupakannya? Itulah satu-satunya pertanyaan yang ada di otak nanami saat ini.
*Flasback*
Soreh itu
begitu tenang, hanya ada dua anak yang saling bermain dan tertawa bersama di
sebuah taman bermain perumahan mereka.
“ besok aku
sudah tidak bisa main lagi bersamamu”
Anak lelaki
yang tadinya terpancar senyum bahagia tanpa beban di mukanya kini berubah
menjadi wajah yang penuh tanda sedih, ia hanya menunduk mendengar perkataan
teman perempuan yang sedari tadi di ajaknya bermain dan tertawa bersama.
“ wae? Apa aku sudah berbuat salah? Kumohon
maafkan aku namiah, aku berjanji tak akan mengulanginya lagi” rengek anak
lelaki itu seolah tak ingin di tinggal pergi oleh teman sepermainannya itu.
“anio
kamjongah, kau tak berbuat salah” nanami kecil itu kini mengelus halus rambut
teman kecilnya
“ lalu
kenapa kau tak ingin main denganku besok?”
“kata appa
dan eomma ku besok aku harus ke jepang dan katanya aku dan oppa akan bersekolah
di sana” jawab nanami kecil dengan suara penuh lirih.
“ andwae?
Kau tinggal saja di rumahku, eomma pasti tak akan marah kan eommaku sangat
menyukaimu. Emmmm jebal…tinggallah kau tak perlu ke jepang oh” jawab jongin
kecil sambil memegang erat tangan mungil nanami kecil.
“anio kamjongah,
aku tak bisa tinggal. Tapi aku janji aku akan segera kembali”
“ yaksok?”
“emmm
yaksok” dan perjanjian antara dua anak ini terjadi.
*flasback end*
------------------------------------
-------------------------------
Author Pov
Hari ini
adalah hari pertama nanami bersekolah di sekolah barunya di korea. KIRIN HIGH
SCHOOL salah satu sekolah bergensi di korea. Tidak sembarang orang bisa masuk
di sekolah itu hampir seluruh siswanya berasal dari kalangan atas, mulai dari
anak dari para mentri atau pejabat korea, pemegang saham sampai pewaris
perusahaan besar. Namun ada juga dari kalangan rakyat biasa namun sudah pasti
mereka memiliki kecerdasan yang luar biasa. Untung saja Nanami salah satu
pewaris perusahaan jadi ia tidak termaksud rakyat biasa yang harus memiliki
kecerdasan yang luar biasa itu. Nanami sebenarnya bukan anak yang bodoh, namun
ia hanya siswa yang kurang tanggap atau
lemot dalam masalah pelajaran, beda halnya dengan oppa nya, chanyeol adalah
anak yang cerdas di sekolahnya dulu, ia selalu mendapatkan pringkat 3 besar di
sekolahnya. Tak heran jika chanyeol memiliki banyak penggemar saat bersekolah
di jepang.
“kau murid
baru itu?” seorang wanita paruh baya menghampiri nanami yang kelihatan bingung
atau bisa dibilang sedikit tersesat di sekolah barunya itu
“ne
songsaengnim”
“kajja… aku
akan mengantar mu ke kelas baru mu. Oia perkenalkan aku adalah oh jiyeong, kau
boleh memanggilko oh songsaengnim.”
“ oo ne
songsaengnim” jawab nanami mengerti.
--------------------------------
------------------------------------------
Suara kelas
11.B yang sedikit ribut tiba-tiba hening ketika oh songsaengnim memasuki
ruangan kelas.
“hari ini
kita kedatangan murid baru dia pindahan dari jepang, ayo masuk” panggil oh
songsaengnim
“anyyeong
perkenalkan namaku Nanami aku pindahan dari jepang semoga kalian dapat menerima
ku di kelas ini. Mohon bantuannya teman-teman ^^”
“ baiklah
Nanami sekarang kau boleh duduk di kursi kosong di samping choi Sulli. Dan
semuanya ayo kita memulai pelajaran kita hari ini, semuanya buka halaman 93”
-------------------------------------------
---------------------------------
Nanami pov
Hari ini
adalah hari pertamaku bersekolah di sekolah ini. Aku di tempatkan di kelas 11
B. dan sekarang aku duduk di samping yeoja yang menurutku cukup cantik, namanya
choi sulli dan ku harap aku bisa berteman dengannya. Ku beranikan diri untuk
memulai percakapan dengannya
“ annyeong “
“ annyeong
Nanami, aku adalah choi Sulli tapi kau panggil saja aku sulli ^^” sulli
menjawab sapaan Nanami dengan senyum yang mengambang di wajahnya.
Sepertinya
harapanku tak sia-sia, sulli sepertinya orang yang baik dan akan berteman
dengan ku. Sulli yang tersenyum menawarkan tangannya dan tentu saja aku dengan
senang hati menerimanya sebagai tanda
awal mula pertemanan kami atau
bahkan sebuah persahabatan.
Setelah
acara perkenalanku dan sulli berakhir kini sulli kembali fokus pada pelajaran
oh songsaengnim. Aku kurang suka dengan pelajaranku sekarang, pelajaran yang oh
songsaengnim ajarkan, matematika pelajaran yang paling aku benci pelajaran yang
sangat rumit untuk dimengerti. Daripada memusingkan sesuatu yang di sebut
matematika itu, aku lebih memilih untuk memerhatikan wajah teman-teman kelas ku
ini, dan aku memfokuskan pandanganku pada namja yang duduk disamping jendela
itu. entah mengapa semakin aku memerhatikan wajah namja itu, seperti aku telah
melihatnya di suatu tempat yang entah dimana tapi aku sangat yakin kalau aku
memang pernah melihatnya, tapi dimana? Apakah namja itu kamjong? Ahhhhh siapa
namja berkulit tan itu??????
Sekarang
waktunya istirahat dan aku masih saja penasaran dengan namja berkulit tan itu.
dan kuputuskan untuk bertanya kepada sulli
“ya sulliah
apa kau tau sapa namja yang duduk di pojok sana yang kulitnya agak tan dan emm
kurasa dia sedikit tampan”
“Kai? Maksud
mu Kai?” tanya sulli yang sedikit kaget
“oo jadi
namanya Kai? Tapi kenapa aku merasa pernah melihatnya? Apa dia dulu salah satu
temanku? Tapi seingatku, aku tak pernah punya teman bernama kai.”
Ku tatap wajah
sulli, sepertinya ada yang aneh dengan wajahnya “Oiaa dan Kenapa mukamu seperti
itu? ada apa dengan Kai?”
“sebaiknya
kau jangan berurusan dengannya jika kau tak ingin menjadi korban selanjutnya”
jawab sulli sambil memegang kedua bahuku, entah mengapa rasanya sulli seperti
mengisyaratkan sesuatu, tapi apa maksud sulli??
TBC.
Hai ^^ ini
adalah FF pertama ku...maaf jika ceritanya agak gak jelas. Maaf juga jika aku
typo, mohon di maklumi. Aku butuh banget komen dan saran dari kalian. Aku harap
kalian dengan senang hati mau ninggalin jejak kalian di kolom komentar ^^ . Aku
harap kalian mau menantikan chapter selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar